Waktu Pagi Hari

A PSALM OF DAVID, WHEN HE WAS IN THE WILDERNESS OF JUDAH.

O God, you are my God; earnestly I seek you; my soul thirsts for you; my flesh faints for you, as in a dry and weary land where there is no water.

Mazmur Daud, ketika ia ada di padang gurun Yehuda. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.

So I have looked upon you in the sanctuary, beholding your power and glory.

Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu.

Orang kudus dan pelayan Allah yang terbaik dan terkasih kadang-kadang berada di padang gurun. Ini berbicara tentang kesepian, kesendirian, terasing, menderita, kekurangan, mengembara, tidak tenang, dan tidak mengetahui apa yang harus dilakukan terhadap diri mereka sendiri.

Semua kesusahan di padang gurun tidak boleh membungkam kita sehingga tidak dapat menyanyikan pujian; kita harus terus bersekutu dengan Allah dalam keadaan apapun dengan gembira. Ada mazmur-mazmur yang cocok untuk masa ketika berada di padang gurun, dan kita pantas bersyukur kepada Allah bahwa kita berada di padang gurun Yehuda, bukan di padang gurun dosa.

Pada pagi hari aku mencari Engkau. Orang-orang Kristen yang benar menyembah Allah pada pagi hari. Ia membuka mata pengertiannya bersama mata jasmaninya, dan terbangun setiap pagi dalam kebenaran. Ia bangun dengan rasa haus akan kesenangan yang tidak dapat diberikan oleh dunia, dan segera berdoa kepada Sumber air kehidupan. Orang percaya yang benar diyakinkan bahwa tidak ada apapun di dunia yang berdosa ini yang dapat memuaskan keinginan dan kerinduan jiwanya yang kekal; ia mengharapkan kebahagiannya dari Allah, sebagai bagiannya. Ketika iman dan pengharapan bekerja, dunia tampak hanya seperti padang gurun yang membosankan, dan orang percaya merindukan sukacita surga, yang sudah dikecapnya di dunia ini ketika menaati perintah-perintah Allah.

Disadur dari buku: Memaknai Hari Bersama Matthew Henry