TUHAN & KESOMBONGAN

Ketika itu orang menjerit, tetapi Ia tidak menjawab, oleh karena kecongkakan orang-orang jahat. Ayub 35:12 

Kadang-kadang kita tidak dapat tidur walaupun kita sudah bersiap untuk tidur. Bahkan sesudah perjamuan minum anggur, Raja Ahasyweros tidak dapat tidur karena Tuhan membuatnya tetap terjaga. Kita membaca bahwa tidak ada masalah kesehatan yang membuatnya tidak dapat tidur; tetapi Allah, yang memberi manusia istirahat, menahan pemberian-Nya kepadanya. Orang tidak selalu berhasil mengusir pikiran yang mengganggu tidur; pikirannya mengembara tanpa dapat ditolak sementara kepalanya di atas bantal. Ia yang memerintah 127 provinsi tidak dapat memerintahkan tidur… Allah mengetahui masalah terkecil yang dihadapi manusia. Tidak seekor burung pipit pun jatuh ke tanah tanpa diketahui-Nya. Lihatlah langkah-langkah yang diambil Tuhan terhadap Raja Ahasyweros. Lihatlah bagaimana kesombongan manusia menipu dirinya sendiri. Kelicikan hati kita tampak ketika kita menyombongkan diri kita dan performa kita; karena itu kita harus terus waspada dan berdoa untuk menghindarinya. Haman berpikir raja tidak mencintai dan menghargai siapa pun kecuali dirinya sendiri, tetapi ia tertipu. Kita harus berpikir bahwa penghargaan orang lain terhadap kita tidak sebesar kelihatannya, karena itu kita jangan berpikir terlalu tinggi tentang diri kita, atau terlalu mempercayai orang lain. Betapa buruknya nasib Haman ketika raja menyuruhnya menghormati Mordekhai si orang Yahudi, orang yang sangat dibencinya, sehingga sekarang Haman masuk ke dalam lubang kehancuran yang dibuatnya sendiri untuk Mordekhai!

Disadur dari buku: Memaknai Hari Bersama Matthew Henry