Perjalanan Penghiburan

Allah mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya. Ibr. 13:21

Iblis adalah pengganggu jiwa kita. Ia akan mencobai Anda dalam hal ketakutan terhadap masa depan Anda: “Apa jadinya jika Allah membawa engkau ke dalam kesulitan ini dan itu, atau ujian begini dan begitu, ketika engkau harus dibakar atau menyangkal Tuhan, atau ketika semua kekayaan lahiriahmu dilucuti, dan tidak tersisa sepeser pun di dompet Anda? Beranikah engkau berpikir bahwa imanmu akan terus bertahan pada saat pencobaan demikian?” Iblis sedang melemparkan perangkapnya. Iblis mencoba menggunakan ketakutan akan kesulitan di masa depan untuk membuat Anda mengabaikan kewajiban Anda sekarang, dan kemudian Anda menjadi tidak siap menghadapi datangnya ujian di masa depan ketika ujian itu menimpa.

Jikalau seseorang mempunyai banyak urusan untuk dilakukan besok, ia perlu menanggalkan semua urusan dari pikirannya di malam sebelumnya, agar ia memperoleh istirahat yang dibutuhkan untuk persiapan besok. Semakin kurang jiwa beristirahat di dalam Allah sekarang, itu akan mengakibatkan semakin kurangnya kekuatan untuk menanggung pencobaan ketika tekanan datang.

Hiburkanlah jiwa Anda dengan 3 kesimpulan yang sederhana ini:

  1. Setiap peristiwa adalah hasil dari providensi Allah; tidak akan ada seekor burung pun, apalagi seorang kudus, yang jatuh ke tanah oleh kemiskinan, penyakit, atau penganiayaan, kecuali ada tangan Allah di dalam hal-hal itu.
  2. Allah sudah berjanji “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan ataupun meninggalkan engkau.” (Ibr. 13:5) Allah akan mengajarkan kepada para hamba-Nya segala hal yang perlu mereka ketahui. Di awal kehidupan rohani Anda, anugerah penderitaan ditanamkan ke dalam Anda, demikian juga anugerah untuk berdoa.
  3. Allah di dalam hikmat-Nya menyelubungi penghiburan-penghiburan yang akan dikaruniakan-Nya kepada Anda menurut tahapan yang bervariasi di dalam hidup Anda, sehingga Ia dapat mendorong hati Anda untuk bergantung penuh pada janji-janji-Nya yang pasti pada masa sekarang ini.

Itulah sebabnya, untuk menguji kekuatan iman Abraham, Ia mengizinkan Abraham meneruskan, hingga tangannya teracung untuk menikam Ishak, dan barulah Allah datang menyelamatkannya. Kristus mengutus murid-murid-Nya ke tengah danau, sedangkan Ia sendiri tetap di tepian, dengan ranangan untuk menguji iman mereka, dan menunjukkan kasih-Nya. Hiburkanlah diri Anda sendiri dengan hal ini: sekalipun Anda tidak melihat Allah di tengah perjalanan, tetapi Anda pasti akan menemukan Dia di akhir perjalanan Anda.

William Gurnall (1617-1679), The Christian in Complete Armour, I:96-97

Disadur dari buku: Richard Rushing – Voices from the past