Penafsiran Alkitab: Jurang Sejarah dan Budaya

Mengapa banyak ayat dalam Alkitab sulit kita pahami, khususnya Perjanjian Lama? Karena terdapat jurang bahasa, sejarah dan kebudayaan antara pembaca masa kini dan para penulis Alkitab. Hal ini didasarkan atas fakta bahwa di dalam mengilhamkan Alkitab, Roh Kudus tidak membuang keadaan, bahasa, latar belakang dari para penulis Alkitab.

Karena itu, kita perlu mengadakan studi secara sederhana dengan bantuan ahli. Gordon Fee mengatakan bahwa dalam menafsirkan Alkitab, kita tidak harus menjadi ahli tetapi memerlukan bantuan ahli. Selain pekerjaan Roh Kudus yang mutlak diperlukan, pada waktu menafsirkan Alkitab, kita perlu membaca buku, ensiklopedia dan lainnya.

Beberapa studi sederhana yang diperlukan adalah, pertama studi sejarah dan kebudayaan. Studi ini antara lain studi keadaan penulis dan pembaca kitab. Misalnya pada waktu kita mempelajari surat Roma, kita mempelajari keadaan kota Roma sebagai pembaca surat, juga keadaan kota Korintus tempat Paulus menulis surat Roma. Pengaruh keadaan kota Korintus dalam surat Roma sangat jelas dari banyaknya dosa seksual yang disinggung Paulus dalam pasal 1. Dalam membicarakan dosa orang non Yahudi, Paulus menulis apa yang ia lihat di Korintus.

Kedua, kita mempelajari keadaan gereja Roma dan suasana hubungan dengan Paulus yang dapat kita ketahui melalui surat tersebut. Dalam surat Roma itu juga kita dapat mempelajari latar belakang dan tujuan mengapa surat itu ditulis. Dalam surat ini pula dapat kita ketahui struktur surat ini.