Keadaan – Keadaan

Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” Mat. 14:27

Kita sangat mirip dengan para murid Yesus, bukankah demikian? Kita menghabiskan waktu bersama Yesus, mengalami kekuatan-Nya, dan kemudian cepat lupa. Matius 14 memberitahu kita bahwa Yesus menyembuhkan yang sakit, memberi makan banyak orang, kemudian pergi berdoa. Murid-murid masuk ke perahu dan badai mengamuk. Di tengah ombak mendera dan angin kencang, Yesus berjalan di atas air kepada teman-teman-Nya. Mereka pikir Dia adalah hantu dan mereka takut, tapi Yesus berespons, “Ini Aku. Tenanglah. Jangan takut.” Petrus keluar dari perahu, mulai jalan ke arah Yesus, melihat angin datang, dia panik. Seorang pengarang memberikan aplikasi dan analisa menarik:

  • Keadaan tak menentu. Hampir setiap waktu aku menghadapi ketakutan dan keadaan tak menentu. Sama seperti para murid. Perahuku karam. Kapten favoritku tidak terlihat ada di perahu. Masa depanku tidak kuketahui.
  • Kesimpulan-kesimpulan yang salah. Di tengah kepanikanku… bukannya melihat Yesus secara supranatural bekerja di tengah badaiku, aku melihat berbagai hantu muncul melalui ketakutan pribadiku. Di manakah Yesus ketika aku paling membutuhkannya?
  • Tindakan impulsif. Perilaku Petrus lompat dari perahu mengingatkanku tentang diriku. Kadang-kadang aku menangis, “Tuhan, jika kamu benar-benar di sini, di tengah kepanikanku dan situasi menakutkanku, buktikan diri-Mu.. Lakukan sesuatu sehingga Aku tahu itu Engkau!”
  • Panggilan putus asa. Ketika Aku tidak percaya seperti Petrus, aku kadang-kadang tidak melihat Yesus dan fokus menyelesaikan keadaan. Aku berteriak, Tuhan selamatkanlah aku!
  • Ketenangan segera. Tanpa penundaan Dia menjangkau, “Engkau yang kecil iman, kenapa engkau ragu?” Dan di dalam kehangatan dan tatapan belas kasihan, genggaman menguatkan, hatiku mulai terukur, perjalanan perlahan menuju menerima kasih sempurna-Nya.

Disadur dari buku: H. Norman Wright. Strong to the Core. Oregon: Harvest House Publishers.