Bersukacita dengan Gentar

Beribadatlah kamu akan Tuhan dengan takut dan bersukacitalah dengan gentar. Mzm. 2:11

Apapun yang menjadi sukacita kita di dunia ini, harus selalu disertai dengan rasa gentar, karena ketidakpastian segala sesuatu di dalamnya. Menerima Yesus Kristus dan menundukkan diri kepada-Nya adalah tindakan yang bijaksana dan demi kebaikan kita. Biarlah Dia menjadi pribadi yang berharga dan kita kasihi dengan tulus lebih daripada segala sesuatu, seperti perempuan yang diampuni dosa-dosanya dan karena itu mencium kaki-Nya. Dan dengan ciuman kesetiaan ini, pikullah kuk-Nya, dan serahkan diri Anda untuk diperintah oleh hukum-hukum-Nya dan dipelihara oleh-Nya.

Ketidakpercayaan adalah dosa yang menghalangi pemulihan. Ini akan menghancurkan diri Anda; membuat Anda binasa dalam dosa-dosa Anda dan karena harapan Anda yang sia-sia; membuat Anda menyimpang dari jalan kebahagiaan. Kristus adalah jalan itu; perhatikan baik-baik supaya Anda tidak menyimpang dari Dia dan dari jalan kepada Allah. Berbahagialah mereka yang pada hari murka Allah, menjadikan Dia sebagai tempat perlindungan. Ketika orang lain ketakutan, mereka akan mengangkat kepala dengan bersukacita. Pada saat itu, orang-orang yang membenci Dia akan dipaksa mengaku, dalam kesusahan yang semakin besar, “Sekarang kita melihat bahwa berbahagialah orang-orang yang percaya hanya kepada-Nya.” Dalam menyanyikan & mendoakan mazmur ini, kita harus memenuhi hati kita dengan kekaguman yang kudus kepada Allah, tetapi pada saat yang sama meluapkan sukacita di dalam Kristus, karena lewat pengantaraan-Nya kita dapat bersukacita dan saling menghiburkan.

Disadur dari buku: Memaknai Hari Bersama Matthew Henry