Berpaling kepada Allah

Dan orang-orang yang lain, yakni: para imam & orang-orang Lewi, para penunggu pintu gerbang, para penyanyi, para budak di bait Allah dan segala orang yang memisahkan diri dari penduduk negeri untuk patuh kepada hukum Allah.. Neh. 10:28

Pertobatan berarti memisahkan diri dari jalan dan kebiasaan dunia ini, menyerahkan diri kita untuk diarahkan oleh firman Allah. Ketika kita mengingatkan diri untuk melakukan perintah-perintah Allah, itu berarti melakukan semua perintah-Nya, dan menjadikan Dia sebagai Tuhan kita. Sesudah berjanji meninggalkan dosa, bangsa itu bertekad melakukan kewajiban-kewajiban yang sudah mereka abaikan. Kita tidak boleh hanya berhenti berbuat jahat, tetapi harus belajar berbuat baik. Orang tidak dapat mengharapkan berkat Allah, kecuali mereka setia beribadah. Bila kita memelihara rumah Tuhan, maka rumah tangga kita sendiri juga akan terpelihara. Ketika setiap orang ikut membantu, dan setiap orang memberi untuk pekerjaan baik itu, walaupun hanya sedikit, seluruhnya akan menjadi jumlah yang besar. Kita harus melakukan sesuatu sedapat mungkin untuk pekerjaan amal dan baik; dan di mana pun kita ditempatkan, dengan senang hati melakukan kewajiban kita kepada Allah, yang akan menjadi cara paling pasti untuk mendapatkan kelegaan dan kemerdekaan. Ketika peraturan Allah menjadi pegangan jiwa, orang percaya tidak akan berat hati untuk memberi; namun kebanyakan orang membiarkan jiwa mereka kelaparan. Orang-orang yang memelihara semua perintah Allah harus memelihara hari Sabat juga; karena pelanggaran terhadap keduanya membuka celah untuk pelanggaran-pelanggaran lainnya. Hari Sabat adalah “hari belanja” untuk jiwa kita, bukan untuk tubuh kita.

Disadur dari buku: Memaknai Hari Bersama Matthew Henry