Berkat Bagi Orang Yang Mengasihi Tuhan

Di dalam empat ayat yang kita baca kita menemukan 4 berkat, yaitu berkat kerajaan, berkat pengenalan akan Kristus, berkat kebaikan Allah, dan berkat mahkota kehidupan. Pertama, berkat kerajaan (Yak 2:5). Yakobus sedang berbicara kepada gereja, yang di dalamnya terjadi diskriminasi. Orang lebih memperhatikan orang kaya daripada orang miskin. Itu sebabnya Yakobus memakai doktrin predestinasi untuk menjelaskan pemahaman ini. Tuhan justru memilih orang miskin untuk memiliki kesempatan kaya dalam iman. Orang yang bisa masuk Kerajaan Allah adalah orang yang dipilih oleh Tuhan. Gagasan dalam Yakobus 2:5 harus digabungkan dengan Yohanes 3 agar menjadi lebih jelas. Di Yohanes 3 Yesus berkata kepada Nikodemus bahwa hanya orang yang dilahirkan kembali yang bisa melihat dan masuk ke dalam Kerajaan Allah. Kalau kita bicara mengenai berkat kerajaan berarti kita harus maju lebih jauh lagi yaitu menikmati kelimpahan Kerajaan Allah. Lalu kita maju lagi ke Mat. 5:3-12 mengenai ucapan bahagia. Dalam ucapan bahagia yang pertama dan terakhir Yesus berkata, “… yang empunya Kerajaan Sorga.” Ini berbicara tentang kerendahan hati, tetapi bukan orang yang miskin jasmani. Banyak orang yang miskin jasmani tetapi angkuh. Dia merasa harus ditolong. Ucapan bahagia pertama berbicara mengenai orang-orang yang memiliki sikap seperti pemungut cukai yang berdoa, “Tuhan, kasihanilah aku orang yang berdosa.” Langkah pertama orang yang mengasihi Tuhan adalah mengakui ketidaklayakan diri. Orang seperti itulah yang kemudian menikmati kelimpahan Kerajaan Allah.

Yesus berkata bahwa Ia datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa untuk bertobat. Tidak ada orang benar, yang ada adalah orang yang merasa diri benar. Orang hebat mendengar khotbah sederhana, tetapi pikirannya bisa mendalam karena ada kerendahan hati. Kita adalah orang miskin yang dengar khotbah bagus tetapi tidak mengerti. Kita seharusnya datang tanpa melihat siapa yang berkhotbah, melainkan melihat apa yang ada di dalamnya. Suryomentaram, anak dari Hamengku Buwono VII, keluar dari keraton Jogja dan menjadi penggali sumur dan petani. Namun tulisan-tulisannya begitu kaya. Orang yang hebat akan melihat dia sebagai orang yang hebat, bukan sekedar penggali sumur. Beberapa kali orang menulis disertasi mengenai dia. Kita ada kecenderungan dosa untuk judge the book by its cover. Kalimat-kalimat Yesus yang sederhana itu kalau diteliti maka luar biasa. Kalimat sederhana Yesus kepada Simon, “Kau lihat perempuan ini?” bisa dijelaskan panjang lebar. Kerendahan hati adalah kunci untuk melihat kelimpahan Kerajaan Allah.

Tipikal orang belajar yang benar adalah semakin belajar semakin merasa tidak tahu apa-apa. Kalau seseorang bilang sudah tahu maka artinya dia tidak tahu apa-apa. Mereka yang masuk ke Kerajaan Allah adalah orang yang poor in spirit. Orang yang mengasihi Tuhan akan rendah hati dan ketika dia rendah hati, dia masuk ke kelimpahan Kerajaan Allah. Minggu lalu saya membaca kalimat dari Haddon Robinson, seorang yang dipakai Tuhan begitu luar biasa dan ahli berkhotbah. Dia menulis begitu banyak buku tentang berkhotbah. Saya gemetar ketika membaca doanya. Hampir setiap dia khotbah, dia berdoa, “Tuhan, jikalau jemaat mengenal saya seperti Engkau mengenal saya, mereka tidak akan mendengar khotbah saya satu kata pun.” Luar biasa. Tidak heran pelayanannya diberkati Tuhan begitu limpah. John Piper begitu dipakai Tuhan. Dia pernah berhenti berkhotbah beberapa bulan karena ada kesombongan dalam hatinya. Kerendahan hati membawa kita masuk ke dalam kelimpahan Kerajaan Allah.

Ucapan bahagia yang terakhir adalah “Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran.” Orang mengalami ketidaknyamanan di dalam Tuhan. Penganiayaan adalah pertempuran antara mayoritas dan minoritas, di mana terjadi benturan yang keras. Orang yang mengasihi Tuhan bersedia mengalami ketidaknyamanan bagi Tuhan. Dia mempunyai kebenaran tetapi dunia tidak mau dia. Itu sebabnya orang percaya yang setia mempunyai renungan yang sangat mendalam ketika berada di dalam penjara. Tuhan memimpin orang yang rendah hati dan mengasihi Tuhan masuk ke dalam kelimpahan rohani. Philip Yancey ketika lari pagi di St. Petersburg, Rusia, dia tiba-tiba sadar bahwa giginya sudah patah satu dan kepalanya berdarah. Dia tidak berani ke rumah sakit karena dia sering mendengar rumah sakit di Rusia tidak steril dan sering mendatangkan penyakit baru. Dia memilih pulang ke hotel dan membersihkan lukanya dibantu oleh istrinya. Lalu dia ke warnet untuk mengirim email kepada teman-temannya di Amerika. Setelah email dikirim, dia bertanya, “Seperti itukah (email) doa?” Dia belajar mengenai doa dari pengalaman hidupnya. Kita kirim email (doa) ke Tuhan lalu percaya Tuhan baca email kita.

Berkat yang kedua dari 1 Korintus 2:9. Saya tegaskan sekali lagi, bahwa ayat ini bukan berbicara tentang pernikahan. Ada orang yang mengatakan bahwa dia tidak terbayangkan sebelumnya bisa ketemu dengan istrinya. Menurut dia itu adalah berkat untuk orang yang mengasihi Tuhan. Berarti dia merasa diri mengasihi Tuhan. Itu sudah dosa yang lain lagi. Ayat ini bicara tentang wahyu Yesus Kristus. Kalau kita tidak merasakan dentuman ayat ini, hal tersebut dikarenakan kita hidup 2000 tahun setelah Yesus. Ketika Yesus lahir, imam kepala tidak pergi ke Betlehem karena dia tidak mungkin percaya Yesus orang Nazaret adalah Mesias. Ada lebih dari 700 orang dari ribuan yang tinggal di Nazaret yang bernama Yesus sehingga hal tersebut begitu umum. Kalau ada orang bisa sampai pada pengenalan itu, berbahagialah karena Bapa di sorga yang menyatakannya. Tidak pernah mereka dengar, timbul dalam pikiran mereka, dan muncul dalam hati mereka, bahwa Yesus orang Nazaret ini adalah Mesias. Markus 6 mencatat bahwa mereka kecewa dan menolak Yesus. Mereka terus membantah mujizat Yesus. Itulah sebabnya kenapa harus terjadi mesianic miracles seperti menyembuhkan buta sejak lahir, kusta, pengusiran setan, dll. Hal-hal ini tidak terjadi di PL. Mereka tidak percaya, maka Paulus mengatakan tentang pengenalan akan Kristus. Kita yang di keluarga Kristen juga kurang bisa memahami. Orang yang berasal dari keluarga benar-benar bukan Kristen, bisa memahami hal tersebut. Paulus menyebutnya, “Apa yang tidak pernah timbul didalam pikiran, apa yang tidak pernah timbul didalam hati, itu yang disediakan.” Inilah Revelation of Christ: ketika seseorang mengenal Tuhan dan mengasihi-Nya, Tuhan memimpinya untuk bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus. Lalu bagaimana pengenalan akan Kristus itu bisa terjadi? Paulus mengajarkan di Filipi 3:10 bahwa orang yang mengasihi Tuhan akan berkata, “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia.” Kata-kata ini dituliskan Paulus setelah ia melayani berpuluh-puluh tahun. Sungguh aneh jika seseorang yang sudah melayani Tuhan selama Paulus masih tidak merasa mengenal Tuhan. Paulus mengasihi Tuhan dan dia ingin bersekutu dengan penderitaan dan menjadi serupa dengan kematian Tuhan. Paulus ingin senantiasa bertumbuh dalam Tuhan. Ini menunjukkan bahwa orang yang mengasihi Tuhan tidak pernah merasa mengenal dan mengasihi Tuhan. Jilkalau seseorang bilang: “Tuhan saya sudah mengasihi Engkau, sekarang mana berkat buat saya?” Ini berarti orang itu sebenarnya tidak mengasihi Tuhan. Seseorang bisa memiliki pengetahuan yang tinggi akan doktrin Kristus, tetapi secara personal tidak mengenal Kristus. Kita semua sudah tahu kalau Tuhan itu baik, tetapi apakah kita sebenarnya mengenal Tuhan yang baik itu? Kalau kita betul-betul mengenal Kristus, respon kita kepada Krsitus akan berbeda. Kita ingin mengenal, kita ingin bertumbuh, dan kita meminta tolong pada Roh Kudus supaya membukakan pikiran saya untuk mengenal kelimpahan pengenalan akan Kristus. Inilah berkat Tuhan yang kedua.

Berkat yang ketiga adalah berkat kebaikan. Orang yang mengasihi Tuhan diberi kelimpahan kebaikan Tuhan. Roma 8:28 berkata, “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.” Ini berarti segala sesuatu tidak bekerja sendiri-sendiri. Matthew Henry menggambarkan Tuhan di ayat ini seperti seorang dokter. Dokter memakai hal-hal yang tidak enak seperti pil pahit, jarum suntik untuk membius, namun semua itu adalah untuk kebaikan pasien. Di sini kita menangkap bahwa selain untuk kemuliaan Allah, Allah juga merancang segala sesuatu untuk kebaikan kita. Karena itu janganlah kita menilai suatu peristiwa menurut pengetahuan kita saat itu, sehingga ketika kebaikan Tuhan sudah bersinar, kita menyesal karena sudah terlanjur mengeluh. Jadi janganlah menilai terlalu cepat karena Tuhan berproses untuk memproses kita untuk mengerti rasionalitas Tuhan. Sampai kita meninggal pun mungkin hanya sedikit yang kita pahami dari rencana Tuhan seperti Yusuf. Yusuf hanya mengerti satu dari 3 rencana Tuhan bagi peristiwa dibuangnya Yusuf ke Mesir. Dia hanya mengerti yang pertama, yaitu dengan dibuangnya Yusuf ke Mesir, orang Israel diperpanjang hidupnya oleh Tuhan dalam masa tujuh tahun kelaparan. Bahwa nanti Yusuf tinggal di Mesir sampau beranak cucu ratusan tahun dan akhirnya orang Israel diperbudak oleh Mesir, Yusuf tidak mengerti. Bahwa nanti Tuhan akan membebaskan Israel dari perbudakan Mesir sebagai kebaikan Tuhan yang begitu besar yang adalah peristiwa yang terbesar dalam sejarah Israel, Yusuf tidak mengerti. Bahwa nanti pembebasan Yusuf, pembebasan Israel dari Mesir adalah sebagai tipologi Tuhan membebaskan orang percaya dari perbudakan Dosa. Yusuf lebih tidak mengerti. Itu menunjukkan kita tidak bisa menilai suatu peristiwa dari suatu titik ketentuan. Contoh lain adalah Jim Elliot. Jim Elliot dengan empat misionaris lain meninggal didalam penginjilan mereka kepada orang Ekuador. Mereka dibunuh ketika baru datang dan belum sempat menginjili satu orang pun. Orang mungkin bertanya, kenapa sih haru menginjili ke sana? Pemborosan, hamba Tuhan hanya sedikit malah meninggal empat sekaligus. Tetapi seorang misionaris menulis dibukunya bahwa begitu banyak orang menjadi misionaris melalui kesaksian Hudson Taylor atau William Carey, tapi lebih banyak lagi orang menjadi misionaris karena membaca atau mendengar kesaksian Jim Elliot dan empat orang itu mati. Jim Elliot tidak mengerti, bahwa dengan kematiannya Tuhan akan bangkitkan ribuan misionaris. Jim Elliot juga tidak mengerti bahwa nanti istrinya akan pergi menginjili orang-orang di Ekuador, termasuk orang yang membunuh suaminya. Jadi banyak tahapan rencana Tuhan yang terkadang sampai mati pun kita hanya mengerti sedikit kebaikan Tuhan, namun baru generasi kedua, ketiga, atau keempat mengerti. Oleh karena itu, orang yang mengasihi Tuhan adalah orang yang percaya kepada Tuhan yang berdaulat termasuk dalam hal-hal yang sulit dipahami oleh akal, yang bukan tidak bisa dipahami, tapi belum bisa dipahami. Tetapi ada pengecualian, ayat Roma 8:28 jelas diberikan hanya kepada orang percaya. Dikatakan, “Bagi mereka yang terpanggil sesuai rencana Allah.” Jadi Roma 8:28 jangan diberikan kepada teman kita yang belum diselamatkan. Teman saudara yang belum percaya Tuhan mengalami rumah kebakaran, saudara katakan, “Jangan kuatir Allah turut bekerja dalam segala hal untuk kebaikan kamu.”  Kita salah karena berkata seperti itu karena Tuhan tidak menjanjikannya bagi orang yang belum percaya. Kemudian janji di ayat ini juga extend lagi bukan hanya bagi orang percaya, tetapi bagi orang percaya yang mengasihi Tuhan. Kenapa Paulus berkata demikian? Karena lucu juga jika seseorang hidupnya suka-suka sendiri tetapi berharap Tuhan melakukan kebaikan buat dia, seperti orang yang berdoa ingin paru-parunya sehat namun tetap merokok. Orang yang sudah mengasihi Tuhan pun masih merasa tidak layak untuk berharap, apalagi orang yang hidupnya sembarangan.

Berkat yang keempat adalah mahkota kehidupan. Yakobus 1:12 berkata, “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab bila ia sudah tahan uji ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barang siapa yang mengasihi Dia.” Orang yang mengasihi Tuhan dengan kekuatan dari Tuhan bertahan dalam pencobaan.  Ada tiga macam pencobaan yang sulit kita hadapi. Pertama, cobaan karena bisa melakukan tetapi tidak boleh. Iblis mencobai Yesus untuk mengubah batu menjadi roti karena Yesus bisa melakukanya. Pencobaan itu berkaitan dengan apa yang bisa kita lakukan tapi tidak boleh kita lakukan. Ini sangat sulit dan Itu sebabnya kita memerlukan kekuatan Tuhan. Kedua, cobaan yang berhubungan dengan kelemahan-kelemahan kita. Daud dan Samson lemah dalam hal perempuan. Paulus dan Musa lemah dalam hal penderitaan. Abraham dan Petrus lemah dalam hal ancaman. Abraham jatuh ketika menerima ancaman bahaya dari istrinya kepada Firaun dan Abimelekh. Petrus jatuh ketika ada ancaman dari hamba perempuan. Paulus jatuh ketika menghadapi duri dalam daging. Musa jatuh ketika menghadapi orang Israel yang terus mengeluh. Daud jatuh dengan Batsyeba, Samson jatuh dengan Delila. Ini adalah contoh pencobaan yang berhubungan dengan kelemahan. Ketiga, pencobaan dalam bentuk penderitaan. Setan memakai penderitaan yang berat supaya kita berhenti mengikut Tuhan. Pencobaan ini memang sulit, tetapi orang yang mengasihi Tuhan memiliki kesadaran yang dihidupkan terus menerus. Siapa Tuhan dan siapa saya? Kunci kehidupan Kristen adalah kesadaran. Orang yang diberikan hati untuk mengasihi Tuhan akan sadar dan kemudian bertahan dalam penderitaan. Apa yang kemudian diberikan Tuhan kepada mereka? Mahkota kehidupan. Mahkota kehidupan dicatat dalam Yakobus 1 dan Wahyu 2, namun ada perbedaan dalam dua bagian ini. Dalam Yakobus 1, mahkota kehidupan diberi kepada orang yang setia dalam pencobaan, sedangkan dalam Wahyu 2, mahkota kehidupan diberikan kepada orang yang setia dalam penderitaan. Kalau dari poin pertama sampai ketiga kita sudah berbicara mengenai kelimpahan, maka di poin keempat ini mahkota kehidupan juga adalah kelimpahan, yaitu kelimpahan hidup yang kekal di dalam Tuhan bersama dengan Tuhan. Greg Bale mengingatkan bahwa mahkota di Wahyu berbicara tentang pemerintahan, yaitu partisipasi umat Tuhan untuk memerintah bersama Tuhan. Itulah indahnya mahkota kehidupan. Tuhan memberi mahkota kehidupan pada orang yang mengasihi-Nya. Orang yang mengasihi Tuhan setia dalam pencobaan, setia dalam penderitaan.

 

*Ringkasan belum diperiksa pengkhotbah